Telah kutinggalkan cemburu di sudut kamar gelapku, telah ku hanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku.
Kukabarkan lewat angin dan gerimis tentang segala catatan hati yang terhampar disetiap jengkal sajadahku dalam sujud.
Tuhan dengar ratapku...!!!
Aku tak bisa menebak takdir dimasa depan, apakah nantia akan bersatu hingga kematian memisahkan kita, ataukah berakhir dengan duka dan lara seperti ini...
Kalau saja Tuhan masih mendengar ratapku aku ingin mengabiskan usiaku bersamamu meski bibirku nanti telah terbatah mengeja namamu...
Aku menyayangimu selamanya...(Maaf atas ketidak mampuanku melupakanmu)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar